Review Douki no Sakura: Story About Workplace Issues and Challenges

Poster Douki no Sakura

Drama di setiap negara pasti punya ciri khasnya masing-masing yang menandakan bahwa drama tersebut berasal dari negaranya dan dari ciri khas tersebut terdapat berbagai macam tipe atau jenis drama di dalamnya. Seperti contoh drama Jepang atau dorama yang salah satu jenis drama yang mereka buat adalah drama dengan pola yang sama di setiap episodenya dan tidak lupa dengan pesan moral di akhir tayangan. Sebenarnya drama dengan tipe pengulangan pola rawan sekali bosan di tengah total episode terutama jika penyampaian atau akting pemain yang buruk. Salah satu kunci utama kesuksesan drama tipe tersebut menurut saya adalah script yang menyentuh ditambah nilai postitif di setiap dialognya karena kebanyakan drama berpola sama yang telah saya tonton bergantung kepada dialog pemain terutama karakter utama agar tidak bosan ditonton. 

Aoi - Yuri -Sakura - Rentarou -Kikuo

Salah satu contoh drama dengan pola sama adalah Douki no Sakura (Our Dearest Sakura). Douki no Sakura menceritakan perjalanan kerja Sakura Kitano (Mitsuki Takahata) dari awal dia diterima di perusahaan konstruksi kenamaan dan berniat untuk masuk ke bagian teknik sipil dengan membawa mimpi untuk membuat jembatan di pulau di mana dia berasal. Dengan karakter yang nyentrik dan bikin kesel orang-orang di sekitarnya kita di bawa untuk melihat jatuh bangun Sakura untuk mewujudkan mimpinya lewat flashback dari tahun 2019 ke 10 Tahun sebelumnya karena awal drama ini dimulai kita akan melihat Sakura yang terbaring di Rumah Sakit dengan perban di kepalanya dan selang di mulutnya yang saat itu belum jelas apa penyebabnya. Ditemani orang-orang terdekat Sakura, mereka mulai mengenang masa-masa berharga bersama Sakura.

Sakura - Sumire

Teman-teman yang mengisi hidup Sakura ada Yuri Tsukimura (Ai Hashimoto), Aoi Kijima (Mackenyu Arata), Kikuo Shimizu (Ryo Ryusei), Rentaro Doi (Amane Okayama). Mereka berempat dipersatukan dalam kelompok awal pelatihan. Ada juga Sumire Hino (Saki Aibu) yang membimbing Sakura di divisi yang dia tempati. Hubungan antara Sakura dan teman-temannya ini lah yang menjadi pola di drama ini. Awal mereka kenal yang enggak deket satu sama lain, kemudian terjadi masalah, lalu Sakura berusaha membantu dengan kata-kata yang dikirim oleh kakeknya, dan berakhir mereka jadi teman dekat. 

Kikuo - Yuri - Sakura - Aoi - Rentarou

Masalah yang dialami baik Yuri, Kikuo, Rentaro, Aoi, Sumire maupun Sakura sendiri sangan relate dengan masalah yang kita alami di kantor. Entah soal kekuasaan, pemberdayaan perempuan, diomongin dari belakang lah semuanya terjadi di real life dan masih kita alami sekarang di dunia kerja. Semua karakter mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan Sakura lah yang menjadi pengingat bahwa mereka bisa dan mereka tidak sendiri. Tentunya Sakura tidak luput dari kekurangan, banyak sekali masalah yang dia alami, dari yang bisa bangkit lagi hingga benar-benar putus asa. 

Tetangga Sakura

Lalu bagaimana penilaian dari drama ini? Menurut saya drama ini entertaining dikemas dengan keunikan dari si karakter utama, dialog yang menyentuh, dan ke-relatable-an masalah tiap episodenya. Akting tiap pemain tidak usah ditanya lagi, mereka merupakan aktor-aktor yang sudah mempunyai 'nama' di dunia akting. Bahkan pemain yang menjadi tetangga Sakura, yang hanya muncul sedikit aktingnya tidak kaku. Kalau sebelumnya pernah nonton drama yang dimainkan Mitsuki Takahata yaitu Boukyaku no Sachiko, bakal tidak asing sama karakter Sakura yang dia peranin karena baik Sakura sama Sachiko ini sama-sama kaku ya walaupun Sakura udah parah banget sih  hahaha.

Mackenyu Birthday on set

Walaupun berpola sama, saya sendiri tidak bosan dan nungguin drama ini setiap minggu nya. Dibuat penasaran apakah mimpi Sakura bakal terwujud, apa yang membuat Sakura koma di rumah sakit dan kejadian-kejadian apa yang dialami Sakura di masa 10 Tahun di bekerja. The point is, drama ini menarik untuk diikuti, cukup ringan walaupun ya saya sering nangis nontonnya dan patut untuk dimasukan ke list tontonan kalian. 

See ya on the next review!



Komentar